Hentikan Mendesain Logo Generic di 99designs !!!

Daftar Isi [Show]

Generic logo atau biasanya juga disebut overused logo (alias terlalu sering dipake) adalah bentuk logo pasaran yg sering sekali dibuat karena si desainer gak mau ribet sama proses berpikir untuk mendapatkan image baru dari konsep yg disediakan. Sejauh mana seorang desainer bisa menemukan bentuk dalam menciptakan brand image sebuah perusahaan adalah salah satu tantangan. 

Tapi kadang ada sebagian dari kita yg gak mau mikir lebih jauh lagi untuk menciptakan bentuk unik dan mendeskripsikan konsep yg kuat. Sebagian dari klien ada yg tidak mengerti akan hal ini ketika dibuatkan jenis logo generic oleh desainernya. Ini sebenarnya sangat merugikan customer karena ia tidak bisa mendapatkan trade mark terhadap logo tersebut. Klien juga tidak bisa menonjolkan perusahaannya diantara para pesaingnya dikarenakan logonya terlalu pasaran. 

Dalam dunia persilatan desain, bisa dibilang bentuk generic ini akan jadi jebakan yg menyesatkan juga untuk desainernya. Kenapa? karena desainer tidak akan berkembang dalam berpikir untuk menciptakan bentuk baru yg bermakna."Ah, bodo amat! yg penting klien suka dan gw dibayar kok.." Sebagian dari kita mungkin ada yg berpikir begitu daripada susah-susah menciptakan suatu image baru yg tentunya pasti akan lebih memuaskan klien. Ingat... lebih baik menjaga hubungan bisnis dengan 5 klien berkualitas yg repeat-order, dibandingkan mendapatkan 50 klien yg hanya satu kali mau bekerjasama dengan kita. Disini yg kita bicarakan adalah kualitas. bukan kuantitas."Lalu , bagaimana caranya kita bisa bikin non-generic logo yg berkualitas?!" 
Mungkin beberapa tips dibawah ini bisa sedikit membantu memulainya...


1. Cari referensi sebanyak mungkin.

Desainer yg berkualitas adalah desainer yg solid akan kode-etik non tertulisnya. Yaitu tetap menjaga kualitas pekerjaannya. Disini ada hubungannya dengan sebuah idealis karya. Bedanya seorang desainer dibandingkan seorang seniman adalah... Seniman itu orang yg menciptakan seni untuk dirinya sendiri. Meskipun dipamerkan dalam gallery, tapi semua karya dia adalah karya idealis. Pemirsa harus bisa menikmati karyanya ketika memasuki gallery padahal mungkin karyanya serba abstrak dan hanya si seniman itu yg bisa mengerti apa maksudnya, kalo ada yg gak suka, ya silakan cari karya dari seniman lain untuk dinikmati. Inilah yg disebut idealis karya. Bedanya dengan seorang desainer adalah, ketika desainer menciptakan suatu karya, maka karya itu selain bisa memuaskan dirinya tapi juga harus bisa memenuhi keinginan si klien. Kebayang kan kalo desainer terlalu idealis saat menyerahkan pekerjaannya, klien mau A tapi desainer kasi B, dan gak mau tau pokoknya klien harus suka... hehe... bakal dipecat lu! :D itu sebabnya kita para desainer tidak bisa memaksakan idealis 100%. Cari referensi untuk memberi makan otak supaya bisa punya imajinasi yg liar...

2. Pelajari jenis-jenis logo.

Seperti contohnya jenis logo playful, retro, modern, typography-logo, negative-space logo, dst.... Udah banyak informasi yg bisa kita dapat dari internet, udah banyak desainer lain yg punya karya brilian dalam menggoreskan idenya menjadi logo yg solid. Dari situ kita pelajari seperti apa aja logo yg unik, dengan begitu kita terhindar dari kembali membuat garis lengkung dan sudut yg akhirnya mengarahkan pada logo generic tadi.

3. Berfikir OUT OF THE BOX!. 

Berapa banyak sih jenis perusahaan di dunia? sebanyak apapun tetap bisa dihitung dan dipisahkan dalam kategori. Terutama kalo dalam kontes 99D. mungkin kita udah 3-4 kali mengerjakan logo cafe, mungkin udah 10 kali mengerjakan logo firma pengacara, mungkin udah 4 kali mengerjakan logo restaurant. Begitu banyaknya perusahaan yg mirip visi dan misinya, begitu pula kita harus berpikir baru setiap logo nya karena gak mungkin kita memberikan logo yg sama atau mirip pada setiap klien yg berbeda, meskipun mereka sama-sama pengusaha restoran atau pengacara. (ITU CONTOHNYA). Oleh sebab itu, berpikirlah out of the box, jangan terpaku sama satu bentuk, pelajari konsepnya dengan benar, ajak klien berbicara dengan ramah, tanyakan apa keinginannya, apa misi dan visinya, karena desainer yg bekerja hanya dengan menebak dan mengarang tak ada beda nya dengan seorang koki yg hanya mencampurkan garam dan merica dalam masakannya, tanpa ada inovasi bumbu yg lain. Ketika orang lain menciptakan bentuk A dan diberi nilai yg tinggi, jangan terpikir untuk menduplikatnya kemudian memoles ini dan itu hingga akhirnya kita dapatkan bentuk yg mirip tapi juga berbeda. Tapi cobalah pikirkan sesuatu yg kemungkinannya kecil untuk  dipikirkan oleh orang lain, keluar dari kotak itu, gunakan imajinasi dengan liar dan tuangkan dalam cara yg elegan, berikan alasan yg kuat tentang proses terbentuknya image itu, itu baru namanya kreatif!

4. Belajar dari yg mereka lebih berpengalaman.

Dengan siapa? Apa cari guru yg bisa dibayar untuk ngajari bikin logo? Mungkin bisa tanya ke desainer lain, bisa.. tapi ada dari mereka yg tidak mau membagi resep masakannya. Mungkin sekolah desain bisa membantu, tapi bagaimana dengan mereka yg tidak punya kesempatan untuk itu? jadi...guru yg dimaksud disini tidak hanya person individu, bukan tergantung sama orang lain, tapi buku, internet, plang baliho terpajang, spanduk di jalan raya bahkan kadang dari kemasan yg ada di tempat sampah pun bisa jadi sebuah inspirasi desain... dst. Mereka adalah jajaran "GURU" bagi para desainer. Biasakan otak kita untuk terlatih dalam menyerap ide, karena ide bisa didatangkan dari mana aja, kapan saja dan oleh siapa saja. Jika kita belajar dari manapun atau siapapun, bukan berarti meniru... tapi lebih kepada terinspirasi. Hebatnya cara kerja otak manusia adalah kemampuan untuk repeating signal, artinya otak kita bisa mendownload informasi, menyimpannya dan menyempurnakannya dalam versi sendiri, asal....sering dilatih dan dibiasakan untuk itu.

5. Belajar dalam arti sesungguhnya. 

 Yang dimaksud disini ketika waktu senggang, lemaskan jari-jari dengan berlatih dan berlatih. Bikin sesuatu untuk latihan, Misalnya dengan bikin satu nama perusahaan fiktif, dan bikin seolah kita sedang mengerjakan sebuah project penting dan besar. Lakukan trial n error. Latihan membuat bentuk non-generic sebanyak mungkin, simpan semua coret-coret tadi dan buka kembali pada saat kita kekurangan ide. Kurang ya...! bukan habis...! ide gak bisa habis. karena kalo ide abis, desainer tidak akan ada lagi dimuka bumi ini dikarenakan semua ide udah dipake. NO! bukan begitu cara kerjanya...Kenapa ide tidak habis, karena manusia terus mengeksplorasi otaknya tanpa mengexploitasi berlebihan. Well, selamat ya... anda udah mau membaca sampe baris ini setelah baris-demi baris kalimat saya tumpahkan disini hehe... Tapi semoga tulisan ini ada gunanya buat siapapun yg udah membaca, sekali lagi.. tulisan ini hanya bersifat sharing pengalaman, bukan menjadi guru yg serba tau. Ingatkan saya bila ada kesalahan pengungkapan istilah dan penulisan. Berikut ini adalah link beberapa contoh LOGO GENERIC yg patut dihindari atas nama kreatifitas kita sebagai desainer yg ingin berkembang:  http://www.gtgraphics.org/genericlogos.html
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar